LAPORAN HASIL PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
PROSES OKSIDASI DAN RESPIRASI
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Hewan)
Di susun oleh :
Yoga gunawan 12542005
Gilang ramadan 12542003
Denis alvis saputra 12541042
Dini yulistria 12541053
Teguh pribadi 12541045
Sofi sopiah 12541039
Ahmad safari
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP GARUT
2014
A. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui proses respirasi aerob dan anaerob pada mikroorganisme (ragi).
B. ALAT DAN BAHAN
Alat :
· Tabung reaksi sebanyak 5 buah
· Pipet tetes
· Gelas kimia 1 buah
· Gelas ukur
· Pembakar spirtus
· Stopwatch
· Thermometer
· Kaki segitiga
· Alumunium foil
Bahan :
· Aquades
· Campuran larutan sukrosa dan ragi
· Larutan metilen blue
· Larutan Glukosa
C. DASAR TEORI
Respirasi didefinisikan sebagai penggunaan rantai angkut electron untuk mengantarkan electron ke penerima electron anorganik akhir. Energi diperoleh melalui fosforilasi oksidatif tetapi prosesnya dapat menggunakan oksigen sebagai penerima electron terakhir (respirasi aerob) atau senyama anargonik lainnya (respirasi anaerob).
Kebutuhan akan oksigen bebas dari udara bagi bakteri untuk respirasi sel sangat berbeda, tergantung pada adanya system enzim biooksidatif yang ada pada tiap spesies sehingga dikenal adanya respirasi aerob dan anaerob. Respirasi yang menggunakan oksigen bebas sebagai penerima electron disebut respirasi aerob, sebagai yang menggunakan senyawa anorganik sebagai penerima electron disebut respirasi anaerob.
Gas-gas utama yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah oksigen dan karbon diokside. Bakteri memperlihatkan keragaman yang luas dalam hal respon terhadap oksigen bebas dan atas dasar tersebut maka mudah sekali untuk membagi mereka menjadi empat kelomok aerobic ,anaerob, anaerob fakultatif, mikroanaerob, dan kelompok ini dapat dibedakan menurut pola pertumbuhan didalam tabung-tabung reaksi.
D. LANGKAH KERJA
1. Sediakan 4 buah tabung reaksi kemudian beri label A , B , C dan D .
2. Ambil gelas ukur , tuangkan 5 ml campuran larutan sukrosa dan ragi , kemudian masukan kedalam tabung reaksi dan panaskan di atas pembakar spirtus.
3. Ambil tabung reaksi yang berlabel A dan B , kemudian masukan 1 ml campuran larutan sukrosa dan ragi yang telah dipanaskan tadi.
4. Ambil tabung reaksi yang berlabel C dan D kemudian masukan 1 ml campuran larutan sukrosa dan ragi yang tidak dipanaskan.
5. Masukan larutan glukosa sebanyak 1 ml pada masing - masing tabung reaksi , 1 ml larutan metilen blue dan 5 ml aquades kemudian kocok sampai bercampur .
6. Kemudian tutup tabung reaksi A dan C dengan alumunium foil .
7. Setelah itu , siapkan 200 ml air dan panaskan pada pembakar spirtus sampai atur suhu dengan thermometer sampai suhu 40º C . Kemudian masukan ke empat tabung reaksi A , B , C dan D tadi , lalu diamkan selama 40 menit .
8. Amati perubahan warna dan yang lainnya pada tiap 10 menit .
E. HASIL PENGAMATAN
Warna awal semua tabung reaksi adalah biru muda .
Waktu
|
Tabung reaksi
|
Tabung reaksi
|
Tabung reaksi
|
Tabung reaksi
| |
(A) ditutup alumunium foil
|
(B) terbuka
|
(C) ditutup alumunium foil
|
(D) terbuka
| ||
Perubahan
|
# Warna biru muda
# Tidak terjadi gelembung |
# Warna biru muda
# Tidak terjadi gelembung |
# Terjadi gelembung
# Warna putih # Terdapat endapan putih |
# Terjadi gelembung
# Warna putih # Terdapat endapan putih | |
Perubahan
|
# Warna biru memudar
# Masih tidak terjadi gelembung |
# Warna biru muda
# Tidak terjadi gelembung |
# Terjadi gelembung
# Warna putih # Terdapat endapan putih |
# Terjadi gelembung yang semakin banyak
# Warna putih # Terdapat endapan putih | |
Perubahan
|
# Warna biru muda yang memudar
# Masih tidak terjadi gelembung |
# Warna biru muda
# Tidak terjadi gelembung |
# Terjadi gelembung
# Warna putih # Terdapat endapan putih |
# Terjadi gelembung
# Warna putih agak bening # Terdapat endapan putih | |
Perubahan
|
# Warna biru pudar
# Masih tidak terjadi gelembung |
# Warna biru muda
# Tidak terjadi gelembung |
# Terjadi gelembung
# Warna putih # Terdapat endapan putih |
#Gelembung masih ada
# Warna semakin bening # Terdapat endapan putih |
E. PEMBAHASAN
Untuk pembahasan pada praktikum ini dengan menggunakan 4 buah tabung reasksi diantaranya 2 tabung reaksi A dan B yang berisi 1 ml campuran larutan sukrosa dan ragi yang dipanaskan , 1 ml larutan glukosa , 1 ml larutan metilen blue dan 5 ml aquades dan 2 tabung reaksi C dan D yang berisi 1 ml campuran larutan sukrosa dan ragi , 1 ml larutan glukosa , 1 ml larutan metilen blue dan 5 ml aquades yang kemudian di tempatkan pada air dengan suhu 40º C adalah :
· Untuk tabung A yang ditutup alumunium foil
Pada awal pencampuran , semua tabung reaksi berwarna biru muda .
Kemudian pada 10 menit pertama tabung A tidak terjadi perubahan , warna masih tetap biru muda serta tidak terjadi gelembung.
Pada 10 menit kedua , gelembung pada tabung ini masih belum di temukan , namun warnanya agak sedikit memudar .
10 menit ke tiga , masih sama tidak ada gelembung dan warna tabung menjadi biru muda yang memudar.
Pada 10 menit ke empat , masih tetap tidak terlihatadanya gelembung , namun warnanya menjadi biru pudar.
· Untuk tabung B yang terbuka
Pada 10 menit pertama tabung reaksi B ini tidak terjadi gelembung dan warnanya pun masih tetap biru muda .
Pada 10 menit ke dua , ketiga sampai ke empat , masih tetap tidak terjadi perubahan . Warna dan keadaan tabung reaksi ini sama seperti pada 10 menit pertama
· Untuk tabung C yang ditutup alumunium foil
Pada tabung ini terjadi perubahan keadaan dan warna tabung . 10 menit pertama ditemukan gelembung dan warna tabung reaksi ini menjadi putih dengan endapan putih di bawah tabung reaksi .Perubahan ini terjadi dari 10 menit pertama sampai 10 menit ke empat.
· Untuk tabung reaksi D yang terbuka
Pada tabung ini terjadi perubahan keadaan dan warna tabung juga . Pada 10 menit pertama ditemukan gelembung dengan di ikuti perubahan warna menjadi putih dengan endapan putih di permukaan .
Pada 10 menit kedua , gelembung masih terjadi warna masih putih dan endapan juga masih putih
Pada 10 menit ketiga , gelembung masih terlihaat dan warna nya menjadi putih yang semakin mendekati bening .
Kemudian pada 10 menit ke empat , gelembung masih terjadi , namun warna tabung reaksi berubah menjadi bening dengan endapan putih .
F . KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan kali ini , kami dapat menyimpulkan bahwa mikroorganisme ragi ini mengadaakan respirasi secara aerob dan anaerob. Dan pada tabung reaksi A dan B ini tidak terjadi proses respirasi sehingga tidak terlihat perubahan keadaan seperti adanya gelembung , hal ini dikarenakan mikroorganisme yang ada didalamnya telah mati karena dipanaskan , sehingga mikroorganisme tersebut tidak dapat melakukan proses respirasi .
Pada tabung C yang ditutupi oleh alumunium foil ini terjadi proses respirasi anaerob (tanpa memerlukan oksigen) .Hal ini dapat dibuktikan dengan terlihatnya endapan mikroorganisme yang terdapat pada daerah bawah dan jauh dengan permukaan pada saat pengamatan. Sedangkan pada tabung D yang terbuka ini mengalami proses respirasi aerob (memrlukan oksigen) , hal ini jug dapat dibuktikan dengan adanya gumpalan mikroorganisme di permukaan .
Pada tabung C yang ditutupi oleh alumunium foil ini terjadi proses respirasi anaerob (tanpa memerlukan oksigen) .Hal ini dapat dibuktikan dengan terlihatnya endapan mikroorganisme yang terdapat pada daerah bawah dan jauh dengan permukaan pada saat pengamatan. Sedangkan pada tabung D yang terbuka ini mengalami proses respirasi aerob (memrlukan oksigen) , hal ini jug dapat dibuktikan dengan adanya gumpalan mikroorganisme di permukaan .
G. DAFTAR PUSTAKA
· Pelczar, Michael, dkk. 1986. Dasar – Dasar Mikrobiologi, Jakarta : Universitas Indonesia. Him: 2-3,140-142
· Wheler dan volk. 1993.Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga. Him 30-31
Lampiran Gambar
